Menolong Dengan Cara Memberdayakan

Lebih dari sekedar menolong, cara menolong dengan memberdayakan akan memberikan dorongan adanya perubahan hidup yang lebih baik & berkualitas bagi orang yang ditolong. Mereka tidak lagi bergantung kepada si penolong tetapi akan menjadi mandiri untuk menjadi berkat, berkelanjutan dan bermultiplikasi.

Helping in an Empowering Way

More than just helping, helping in a way that empowers encourages transformation towards a better quality of life for the people being helped. They are no longer dependent on the helper but become independent to become a blessing which is sustainable and multiplies.

FAQS

Pertanyaan seputar donasi.
dsc_9817-copy.jpg

Gerakan 50.000

Melakukan sesuatu yang bernilai “kecil“ untuk membawa dampak yang besar bagi komunitas dengan terlibat dalam G-50. G-50 atau Gerakan 50.000 adalah gerakan penggalangan dana yang dipakai untuk membantu penerapan program-program pengembangan masyarakat di komunitas yang dilayani. G-50 bersifat sukarela, berjangka, transparan dan accountable.

The 50,000 Movement

Do something small to have a big impact on the community by getting involved in G-50. The G-50 or 50,000 Movement ($5US Movement) is a fundraising movement that is used to help implement community development programs in communities. The G-50 is voluntary, temporary, transparent and accountable.

Pijar Kasih Nusantara Foundation

We are a social & humanitarian organization that acts as a catalyst & facilitator in the development of communities.
Love is the basis for our service.

Yayasan Pijar Kasih Nusantara

Kami adalah organisasi sosial & kemanusiaan yang berperan sebagai katalisator & fasilitator dalam pengembangan masyarakat di mana kasih menjadi dasar kami untuk melayani.

Kasih (Love)

Kasih menjadi dasar dalam melakukan pelayanan yang kami dilakukan tanpa membedakan latar belakang agama, suku, ras dan komunitas yang dilayani. Transformasi hidup yang terpadu adalah tujuan kami.

Love is the basis for our service regardless of religious background, ethnicity, race and community being served. Our goal is holistic life transformation.

Pengembangan (Development)

Sebagian besar dana yang diberikan melalui G-50 (Gerakan 50.000) dari donatur akan dipakai dalam program yang bersifat pengembangan bukan program bantuan. Program bantuan tetap bisa diberikan ketika kondisi darurat seperti keadaan bencana alam.

Most of the funds provided by donors to the G-50 ($5US Movement) will be used in development programs rather than aid programs. Aid programs will still be during emergencies such as natural disasters.

PKM

Pelatihan metode PKM (Pengembangan Kesehatan Masyarakat) dilakukan dengan metode yang partisipatif yang sederhana dan mendorong adanya perubahan pola pikir dan gaya hidup pada peserta untuk bisa  melayani sesama dalam konteks pemberdayaan masyarakat yang terpadu.
Hubungi info pelatihan: cdcpkm@gmail.com

The PKM (Community Health Development) training method is carried out using a simple participatory method. It encourages changes in the mindset and lifestyle of the participants so they can serve others in the context of integrated community empowerment.
Contact info for training: cdcpkm@gmail.com

 
 

Produk (Product)

Kami mendukung setiap usaha pengembangan yang telah dilakukan oleh komunitas. Salah satunya menjadi jembatan bagaimana hasil produk-produk dari komunitas dapat dijual khususnya secara online untuk membantu jalannya program pengembangan di komunitas tersebut.
Info lanjut terhadap produk komunitas: @kedaikomunitassehat atau 
Tokopedia Kedai Komunitas Sehat

We try to support all development efforts carried out by the community. One of them is as a bridge for the sale of community products, especially online. This helps the running of development programs in the community.
More info on community products: @kedaikomunitassehat or Tokopedia Kedai Komunitas Sehat

PROGRAM & CERITA INSPIRATIF KOMUNITAS

INSPIRING COMMUNITY PROGRAMS & STORIES

Pemeriksaan Kesehatan di Desa Plengan

Sudah hampir 3 (tiga) tahun sejak terakhir diadakan, kali ini pemeriksaan kesehatan kembali diadakan di Desa Plengan pada tanggal 27 September 2022. Pemeriksaan kali ini dihari oleh 33 (tiga puluh tiga) orang yang merupakan anggota PKM Guyub Gemati dan warga lainnya di Desa Plengan. Mereka yang hadir berkontribusi mengganti biaya alat cek sebesar Rp 25.000 per orang. Bekerja sama dengan PMDKY (Persekutuan Mahasiswa Medis Kristen di Yogyakarta), pemeriksaan yang dilakukan adalah pengecekan tensi, masa berat ideal, pola makan, pola istirahat, kadar gula darah, asam urat dan kolesterol.

Setelah dilakukan pengecekan, pasien berkesempatan untuk konsultasi dengan dokter-dokter dari PMDKY. Dalam konsultasi ini tidak diberikan obat atau resep obat, namun para dokter memberikan saran-saran mengatur pola hidup sehat. Seperti rutin berolah raga, istirahat yang cukup, makan makanan yang bergizi dan mengolah makanan dengan benar. Hasil dari pemeriksaan kesehatan kali ini didapati banyak pasien yang menderita darah tinggi dan kolesterol.

 

Health Examination in Plengan Village

 

It's been almost 3 (three) years since the last time it was held, this time the health examination returned held in Plengan Village on September 27th, 2022. This examination was attended by 33 (thirty-three) members of PKM Guyub Gemati and other residents in Plengan Village. Those who attended contributed IDR 25,000 per person to replace the cost of a check tool. This health examination could be held in partnership with PMDKY (Association of Christian Medical Students in Yogyakarta). Some examinations carried out are checking blood pressure, ideal weight, diet, rest patterns, blood sugar levels, uric acid and cholesterol. After checking, the patient has the opportunity to consult with doctors from PMDKY. In this consultation, no drugs or prescriptions were given, but the doctors made suggestions for a healthy lifestyle. Such as regular exercise, adequate rest, eating nutritious food, and processing food properly. From this health examination, they found many patients suffered from high blood pressure and high cholesterol.

PKM Guyub Gemati Belajar Budidaya Kambing dan Rekreasi

 

Meskipun hampir seluruh anggota PKM Guyub Gemati sudah pernah memelihara kambing namun mereka masih ingin belajar tentang budidaya kambing pada kesempatan studi banding kali ini. Mereka belajar di tempat Bapak Paulus yang tidak jauh dari desa Plengan. Pertemuan diawali dengan tanya jawab seputar memilhara kambing yang sudah dilakukan oleh anggota komunitas. Tentang kapan waktu yang tepat memberi pakan pada kambing, tumbuhan apa saja yang tidak baik untuk pakan kambing, obat-obatan atau vitamin apa saja yang bisa diberikan pada kambing. Setelah itu anggota komunitas diajak ke kandang kambing dombos (domba Wonosobo) milik Bapak Paulus dan rekannya. Di sini anggota komunitas diterangkan bedanya kambing biasa dengan dombos. Juga diajarkan cara membuat pakan tambahan sederahana, selain itu juga ditunjukkan model kendang yang baik untuk kesehatan dan kebersihan kambing.

Setelah belajar tentang budidaya kambing, anggota komunitas berekreasi ke kebun buah strawberry di daerah Ketep. Setelah berkeliling kebun dan memetik beberapa buah strawberry, anggota komunitas beristirahat sambil menikmati bekal yang sudah disiapkan dari rumah. Sayangnya saat itu hari sedang hujan sehingga tidak begitu bisa menikmati pemandangan karena tertutup kabut. Sebelum pulang, anggota komunitas mampir membelli sayuran di sekitar Ketep. Rekreasi kali ini diadakan sebagai salah satu bentuk mengupayakan hidup yang sehat. Karena rekreasi menjadi salah satu faktor yang dibutuhkan untuk sehat sejahtera seutuhnya.

 

PKM Guyub Gemati Learns Goat Cultivation and Have Recreation

Although most PKM Guyub Gemati members have raised goats, they still want to learn about goat farming in this comparative study opportunity. They studied at Mr. Paulus's place which was not far from Plengan village. The meeting begins with questions and answers (QnA) about raising goats that have been carried out by community members. When is the right time to feed goats? what plants are not good food for goats? any medicines or vitamins that can be given to goats? After a time of QnA, members of the community were invited to go to the pen of the Goat Dombos (Wonosobo sheep) owned by Mr. Paulus and his partner. Here the community members were explained the difference between ordinary goats and dombos. Also taught how to make simple supplemental feed, besides that they were also shown the model of the drum which is good for the health and hygiene of goats.

After learning about goat farming, community members went to a strawberry garden for recreation in the Ketep area. After walking around the garden and picking some strawberries, they had time to rest while enjoying the provisions that have been prepared from home. Unfortunately, at that time it was raining so they couldn't really enjoy the view because it was covered by fog. Before leaving, community members stopped by to buy vegetables around Ketep. This recreation is a form of striving for a healthy life. It is needed as one factor to attain integrated health.

Pelatihan Pemberdayaan Masyarakat di tahun 2022

Kalimantan Barat

Pada bulan Juni, tim Pijar berkesempatan untuk melakukan pelatihan pemberdayaan masyarakat di salah satu lembaga pendidikan Makedonia di Kalimantan Barat. Pelatihan ini berkat kerja sama beberapa pihak yaitu alumni-alumni pelatihan PKM, pihak pengurus sekolah tinggi dan Yayasan Tren Peduli Indonesia. Bersyukur metode PKM menguatkan pelayanan masyarakat yang sudah  dilaksanakan. Kolaborasi terjadi dalam metode pelayanan masyarakat maupun dalam wacana kurilulum pendidikan lembaga tersebut. Metode PKM akan terus diajarkan sebagai mata kuliah bagi mahasiswa. Kiranya ini menjadi awal yang baik bagi mahasiswa untuk berkontribusi bagi masyarakat khususnya di wilayah pedalaman Kalimantan Barat.  

Tangerang

Tim Pijar juga bekerja sama dengan yayasan PROSI di Tangerang untuk memberikan pelatihan PKM tahap 1. Yayasan ini terdiri dari para professional di perusahaaan / rumah sakit yang memiliki hati dan terlibat melayani masyarakat marginal di perkotaan (Tangerang) dan di pedalaman (Sulawesi dan Nusa Tenggara Timur). Dengan kondisi yang ada karena sebagian besar adalah pekerja yang profesional maka pelatihan diadakan secara hybrid yaitu tatap buka dan online. Salah satu peserta yang ikut mengatakan “Ada beberapa hal yang kami perlu evaluasi yaitu bagaimana membangun kepemilikan program dan menerapkan prinsip bagaimana program yang dikerjakan bisa menyentuh kebutuhan secara holistik bukan satu aspek saja “

Saat di Tangerang, kami juga mendapat kesempatan bertemu dengan komunitas yang didampingi. Mereka adalah sekelompok ibu-ibu yang dilayani untuk memproduksi keripik pisang bagi peningkatan ekonomi keluarga. Ada satu ibu yang menangis ketika berdiskusi tentang "Hal yang sederhana dalam kuasa Tuhan menjadi hal luar biasa", karena merasa tidak dihargai oleh keluarga besar atas kondisi dan keputusan hidupnya. Dia senang karena dikuatkan untuk bersyukur dengan apa yang ada padanya saat itu, dan percaya di tangan Tuhan akan menjadi berkat kecukupan bagi keluarganya. Setelah diskusi tentang pelajaran karakter dan ditutup dengan bagaimana peningkatan usaha yang sedang mereka kelola. Kami percaya transformasi pribadi akan mempengaruhi transformasi keluarga dan komunitas.

 

Community Empowerment Training in 2022

 

West Kalimantan

In June, the Pijar team had the opportunity to facilitate community empowerment training in Macedonia, one of the educational institutions in West Kalimantan. This training resulted from a partnership among PKM training alumni, Makedonia’s board and the Tren Peduli Indonesia Foundation. Thankfully, the PKM method is able to strengthen the existing community services there. Collaboration occurs in community service methods as well as in discourse on the institution's education curriculum. The PKM method will continue to be taught as a credit lesson for students. Hopefully, this will be a good start for students to contribute to the community, especially in the inland region of West Kalimantan.

 

Tangerang

The Pijar team is also partnering with the PROSI foundation in Tangerang to provide PKM training part-1.  Most workers of this foundation are professionals in companies and hospitals who have a heart and are involved in serving marginalized communities in urban areas (Tangerang) and in rural areas (Sulawesi and East Nusa Tenggara). With the existing conditions, because most of the workers are professional, the training is held in a hybrid manner (online and in-person meetings) . One of the participants said "There are a number of things that we need to evaluate, e.g. how to build ownership of the program and applying the principle of how the program being worked on, so that meet the needs holistically, not just one aspect”

 

While in Tangerang, we also had the opportunity to meet a community that was accompanied by PROSI. They are a group of mothers who are served to produce banana chips to improve the family economy. There was one mother who cried when discussing "things that simple but in the power of God become extraordinary things”. She felt unappreciated by her family over her condition and life decisions. She was happy because reminded to be grateful for what she had, and trust in God's hand will be a blessing sufficiency for her family. After all our discussions about the character lessons and how to improve their businesses. We end up with conclusion and conviction that personal transformation will affect family and community transformation.

Workshop Online: Eco Enzym

Di situasi pandemi seperti saat ini, Pijar tetap menjalin relasi dengan rekan-rekan alumni di berbagai tempat. Salah satu kegiatan kolaborasi yang dilakukan adalah melibatkan mereka untuk berbagi dan berpartisipasi sebagai fasilitator sesuai bidang dan keterampilan yang dimiliki. Dua rekan yaitu Pakde Hendro (Yogyakarta) dan Pdt. Yanes (Blitar) membagikan workshop tentang Eco Enzim melalui zoom pada tanggal 7 Desember 2021.  EE adalah pengolahan sampah rumah tangga yang diolah dengan proses tertentu untuk menghasilkan cairan yang serbaguna. Dengan pengolahan sampah EE akan membantu untuk mengurangi sampah yang harus dibuang dan menjaga keseimbangan lingkungan hidup. 

Untuk pertama kalinya, Pijar mengadakan live workshop tentang TTG (Teknologi Tepat Guna) secara online. Kami bersyukur acara yang diikuti oleh berbagai kalangan ini bisa berjalan lancar. Para pesrta bisa mendapatkan pengetahuan tentang EE, cara pembuatan dan penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu kesimpulan dari workshop tersebut adalah bagaimana kita sebagai manusia bisa memelihara alam ciptaan-Nya dengan bertanggung jawab. Pembuatan Eco Enzym adalah salah satu yang bisa kita lakukan baik sendiri atau bersama-sama dengan  komunitas di mana kita berada.

 

Online Workshop: Eco Enzym

In the current pandemic situation, Pijar continues to maintain relationships with fellow alumni in various places. One of the collaborative activities carried out is to involve them to share and participate as facilitators according to their fields and skills. Two colleagues: Pakde Hendro (Yogyakarta) and Pdt. Yanes (Blitar) shared a workshop on Eco Enzymes (EE) via zoom on December 7, 2021. EE is the processing of household waste which is processed by a certain process to produce a versatile liquid. By processing waste EE will help to reduce waste that must be disposed of and maintain environmental balance.

For the first time, Pijar held a live workshop on TTG (Appropriate Technology) online. We are grateful that the event, which was attended by various groups, was able to run smoothly. Participants gain knowledge about EE, how it is made and how it is used in everyday life. One of the conclusions from the workshop is how we as humans can take care of His creation responsibly. Making Eco Enzymes is one that we can do either alone or together with the community in which we are.

Tanggap Darurat Covid-19 (Juli – Agustus)

Pada bulan Juli dan Agustus Indonesia mengalami lonjakan kasus Covid-19 akibat dari penyebaran varian Delta. Melihat angka kasus Covid-19 yang semakin hari semakin tinggi maka pemerintah memutuskan untuk membatasi aktivitas masyarakat/lockdown. Seluruh kegiatan masyarakat harus dibatasi bahkan ditutup; seperti pusat belanja, pasar, restoran, transportasi umum, fasilitas umum, tempat wisata dan sebagainya. Pembatasan ini sangat berdampak pada masyakarat di Yogyakarta dan Pati Jawa Tengah khususnya mereka yang sangat bergantung dengan pendapatan harian. Banyak dari mereka yang kesulitan mendapatkan bantuan dari pemerintah. Sehingga Pijar Kasih Nusantara bekerjasama dengan beberapa pihak membuat program Tanggap Darurat Covid-19.

Program Tanggap Darurat Covid-19 ini terdiri dari:

  1. Distribusi Paket Kebutuhan Pokok
  2. Distribusi Paket Karantina
  3. Distribusi Dapur Umum Gardu Actionn
  4. Distribusi Vitamin C dan Masker untuk Komunitas Bongsuwung
  5. Mendukung Komunitas Sego Mubeng menyediakan nasi bungkus untuk shelter karantina
  6. Subsidi Test Antigen di Klinik Realino

Semua program tersebut diberikan pada mereka yang benar-benar membutuhkan yaitu komunitas marginal, pemulung, pengemudi becak, pedagang kecil, pekerja seks, janda, orang tua yang tinggal sendirian dan orang-orang yang tidak bisa mengakses test antigen. Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat paket-paket tersebut didapat dari membeli produk olahan komunitas dampingan PIJAR dan toko-toko lokal.

Kami bersyukur melalui program ini banyak orang terlibat untuk berbagi berkat dan PIJAR bisa mendapat kesempatan untuk bekerjasama dengan berbagai pihak. Terima kasih untuk para pihak yang sudah terlibat melalui program ini!

 

Covid-19 Emergency Response (July – August)

In July and August Indonesia experienced a spike in Covid-19 cases as a result of the spread of the Delta variant. Seeing the increasing number of Covid-19 cases, the government decided to limit community activities/lockdown. All community activities must be limited or even closed; such as shopping centers, markets, restaurants, public transportation, public facilities, tourist attractions and so on. This restriction has had an impact on the people in Yogyakarta and Pati, Central Java, especially those who are very dependent on their daily income. Many of them have difficulty getting assistance from the government. Pijar Kasih Nusantara collaborated with several parties to create a Covid-19 Emergency Response program.

The Covid-19 Emergency Response Program consists of:

  1. Distribution of Basic Needs Package
  2. Quarantine Package Distribution
  3. Distribution of Public Kitchens Substation Action
  4. Distribution of Vitamin C and Masks for Bongsuwung Community
  5. Support Sego Mubeng Community to provide packaged rice for quarantine shelters
  6. Antigen Test Subsidy at Realino Clinic

All of these programs are given to those who really need it, namely marginalized communities, scavengers, pedicab drivers, small traders, sex workers, widows, elderly people who live alone and people who cannot access antigen testing. The materials used to make these packages are bought from the PIJAR assisted community and local shops.

We are grateful that through this program many people are involved to share blessings and PIJAR finds opportunities to collaborate with various parties. Thank you to those who have been involved through this program!

Rekan Kami

Posisi Kantor
©2023 Pijar Kasih Nusantara. All Rights Reserved. Designed By Pijar Kasih Nusantara